Kita cuma perlu belajar untuk menaruh segala sesuatunya pada porsi yang proposional. Mengontrol sisi individualis, sosialis, dan orientasi oportunis.
Kita cuma perlu jujur pada diri sendiri dan saling jujur dengan yang lain tanpa saling tunjuk. Tanpa saling mendikte. Tanpa saling sok tahu.
Kita cuma perlu sedikit lebih berani menerima resiko, menerima rasa kecut sedikit, karena siapa manusia di dunia ini yang bisa menyenangkan hati semua orang?
Kita terlalu fokus pada hal yang tidak merubah apa-apa. Berapa kali Tuhan mengingatkan kita soal waktu? Waktu, waktu, waktu.
Ilmi Mayuni Bumi, 2015